
Optimalisasi Luas Tanam Padi 2025: Tantangan dan Solusi di Banjarnegara
Banjarnegara, 21 Maret 2025 – Berdasarkan Kepmentan No. 109 tahun 2025 tentang Penanggungjawab Provinsi dan Kabupaten/Kota pada Kegiatan Swasembada Pangan, Kepala BSIP Lingkungan Pertanian selaku penanggungjawab Kabupaten Banjarnegara melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara terkait Luas Tambah Tanam (LTT) padi tahun 2025 yang ditargetkan mencapai 27.719 hektare. Saat ini, luas baku sawah di wilayah tersebut tercatat 12.045 hektare dengan indeks pertanaman (IP) rata-rata 2 dan produktivitas mencapai 6,1 ton per hektare.
Namun, beberapa kendala masih dihadapi, seperti minimnya gudang penjemuran yang berdampak pada kualitas hasil panen. Selain itu, Bendung Clangap yang mengairi 485 hektare sawah dengan IP 2 mengalami kerusakan akibat jebolnya bendungan. Di Kecamatan Kalibening, sekitar 350 hektare sawah terendam banjir dan membutuhkan perbaikan saluran irigasi. Terdapat pula potensi pengembalian lahan non-sawah menjadi sawah, seperti di Desa Dawuhan, Kecamatan Madukara, yang mengalami alih fungsi dari kebun salak menjadi sawah.
Selain masalah infrastruktur, peralatan pertanian juga masih terbatas. Sejak 2023, usulan pengadaan Combine Harvester telah diajukan, namun hingga kini belum tersedia. Saat ini, hanya terdapat satu unit Combine Harvester di Kecamatan Mandiraja, sementara di Kecamatan Susukan, alat yang ada sudah tidak dapat digunakan. Oleh karena itu, perbaikan irigasi sekunder dan pemenuhan alat pertanian menjadi perhatian utama untuk mendukung optimalisasi luas tanam dan peningkatan produksi padi di Kabupaten Banjarnegara.